Pengertian dan Hukum Aqiqah

Pengertian Aqiqah
Aqiqah adalah binatang yang disembelih pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Bagi orang tua yang mampu disunnahkan mengerjakan aqiqah, yaotu menyembelih dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak wanita.
Hikmah dibalik syariat aqiqah ini adalah menunjukan kebahagiaan dan mengungkapkan rasa syukur atas lahirnya anak, sekaligus mengenalkan nasab, yaitu dengan memberi nama pada anak tersebut.
Hukum dan waktu aqiqah
Dalam hadist yg diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Empat disebutkan: Sesungguhnya Rosululloh saw bersabda, setiap anak laki-laki tergadai dengan aqiqahnya, pada hari ketujuh kelahirannya aqiqah disembelih, rambutnya dicukur dan diberi nama.

Bagi ayah, orang tua atau orang yg menanggung nafkahnya, apabila mampu disunnahkan menyembelih kambing atau sesamanya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt. Begitu pentingnya nilai aqiqah, sehinngga Imam Ahmad bin Hambali berpendapat: apabila orang tua (yang mampu) tidak menjalankan aqiqah untuk anaknya, maka besok pada hari kiamat tidak berhak mendapat syafaat dari anak tersebut.
Waktu aqiqah adalah sejak lahirnya anak, utamanya pada hari ke tujuh kelahiran, dan tidak ada batas akhir untuk menjalankan aqiqah. Sehingga andaikan anak yg dilahirkan sudah meninggal atau atau sudah dewasa, tetap disunnahkan menjalankan aqiqah, akan tetapi jika anak tersebut sudah dewasa disunnahkan menjalankan aqiqah untuk dirinya sendiri.
Hukumasal aqiqah adalah sunnah, kecuali jika dinadzari atau sudah ditentukan, maka hukumnya menjadi wajib.

0 komentar:

Posting Komentar

Perhatian : Untuk kebaikan bersama Dilarang menyisipkan Link Hidup.
jika cuma teks url blog/web atau isi di daftar tamu itu tidak menjadi masalah, kalaupun masih ada tentunya Pihak Admin akan Menghapusnya.